P |
erdagangan internasional dan investasi telah tumbuh pada tingkat yang mengejutkan selama seper empat abad terakhir. yang disertai pertumbuhan yang besar dalam perdagangan yang telah meningkat luas dalam investasi asing langsung di mana perusahaan-perusahaan AS memperoleh anak perusahaan di, Norwegia atau sebaliknya. Jenis perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan multinasional atau translasional. bahkan lebih penting dari lintas batas pembiayaan pencatatan efek ekuitas perusahaan asing untuk perdagangan di exchanges domestik yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah besarnya modal di negara asing.
bab dimulai dengan meninjau pendekatan standar akuntansi yang berkembang di negara-negara eropa dan asia. sebagian besar yang terjadi di negara-negara dunia. pertama, kita membahas upaya untuk mengukur harmonisasi antara standard akuntansi negara yang berbeda dan kelompok nasional. akhirnya kami menekankan pertumbuhan dan perkembangan IASB dalam penerapan yg sekarang lebih sering disebut konvergensi-dari standart akuntansi.
Perbedaan Akuntansi Nasional
Jelas bahwa dasar bahasa dan budaya dapat membuat perbedaan di setiap negara, tapi mungkin tidak begitu jelas tentang "bahasa bisnis" akuntansi yang dapat bervariasi. bagian ini di mulai dengan memeriksa beberapa alasan dan kondisi yang mendasari berbagai pendekatan untuk akuntansi keuangan antara negara-negara ekonomi maju . penelitian ketidaklengkapan akan berkonsentrasi pada ekonomi nasional relatif sedikit tapi sangat penting. kami juga sempat memeriksa kelompok negara-negara berkembang di asia tenggara. setelah memeriksa perbedaan antar bangsa, berikutnya kita mengalihkan perhatian kita di bagian utama di dalam harmonisasi standard akuntansi guna membuat standart akuntansi berbagai model pelaporan keuangan dari berbagai Negara semirip mungkin.
Terdapat 2 model umum pelaporan keuangan yang telah berevolusi di negara-negara ekonomi maju. Yaitu:
v model Anglo American (juga disebut sebagai model Anglo-Saxon) dan
v continental model.
Anglo saxon model hadir dengan fitur profesi akuntansi yang kuat . peran yang agak terbatas dari pemerintah serta pentingnya sekuritas market untuk menaikkan modal ekuitas dan penekanan pada pandangan yang benar dan jujur di dalam laporan keuangan diaudit. melalui tampilan dan mengacu pada instrumen penilaian untuk membuat laporan keuangan berguna dalam membuat keputusan investasi, sebagai tandingan untuk memastikan bahwa mereka telah disajikan dengan benar sesuai dengan pembuatan peraturan yang berlaku.
Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah akuntansi professional yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang kuat dari regulasi akuntansi termasuk keunggulan dari pajak dan perlindungan kreditor dalam presentasi laporan keuangan lebih yang diperlukan. Dan kemudian implikasi selanjutnya menekankan pada hutang keuangan dari suatu bank mengangkat capital modal.
The anglo American models
2 |
United Kingdom
Akar dari akuntansi berrjalan cukup dalam di United Kingdom . perhimpunan profesi akuntansi yang paling lama terbentuk di United Kingdom di pertengahan abad ke 19 di Scottish cities of Edinburgh, Gashgow, and Aberdeen. Profesi akuntansi di UK terdiri dari enam organisasi besar yaitu:
- Institute of Chartered Accountants in England and Wales
- Institute of Chartered Accountants of Scotland
- Institute of Chartered Accountants in Ireland
- Association of Certified Accountants
- Institute of Cost and Management Accountants
- Chartered Instituted of Public Finance and Accountancy
Tidak ada organisasi yang bertindak sebagai pengatur standard di England hingga tahun 1970. Pengaturan Standard yang pertama yaitu ASSC ( accounting Standart Seering Committe ) yang diorganisir oleh ICAEW ( Institute of chartered Accountants In |England and Wales ) pada tahun 1970.
United States, Lebih memfokuskan penyajian laporan keuangan yang representational faithfulness demi kepentingan pengambilan keputusan oleh para investor dan kreditor. Mengesampingkan kepentingan legitimasi/ pemerintah untuk kepentingan pajak.
Kanada, Pada awalnya, Kanada lebih condong pada standar akuntansi di England. Namun seiring perkembangannya, Kanada terpengaruh dengan US standards.
Australia ,Australia mengandalkan British Companies Act, berbagai Negara bagian Australia juga memiliki Companies Act tersendiri yang menekankan pentingnya disclosure ( Penyingkapan ) , peraturan pengukuran tidak selalu terjadi kesepakatan antara Negara bagian yang satu dengan yang lainnya. Representational kepercayaan pada awalnya dikedepankan tapi akhirnya mereka cenderung mengutamakan kepentingan legalistic.
The ASEAN, Grup Negara berkembang yang terdiri dari Malaysia, Indonesia, Singapore, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Secara umum, Negara ASEAN lebih focus pada disclosure ( pengungkapan ). Negara- Negara ini mengadopsi standard baik dari Anglo- American Model, United Kingdom, dan IASB.
Continental Model
Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah professional akuntansi yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang kuat dari regulasi akuntansi termasuk keunggulan dari pajak dan perlindungan kreditor dalam presentasi laporan keuangan lebih yang diperlukan. Dan kemudian implikasi selanjutnya menekankan pada hutang keuangan dari suatu bank mengangkat capital modal.
adapun negara negara yang menganut sistem ini antara lain :
3 |
Jerman,Di Jerman, sumber permodalan yang utama adalah bank. Tidak terdapat Standard setting akuntansi keuangan dan GAAP US dan UK. Kegiatan profesi akuntansi berperan sebagai fungsi audit. Jerman mulai mengadopsi pendekatan Anglo- Saxon pada tahun 1965 dalam hal disclosure atas banyaknya tuntutan konsolidasi bagi perusahaan – perusahaan besar.
Jepang,Ekonomi Jepang yang oligopolistic, menyebabkan praktik akuntansi didominasi oleh peran pemerintah. Pada abad 19, Jepang mulai mengadopsi model dari Perancis dan Jerman.Neraca lebih diutamakan daripada laporan laba rugi sebagai proteksi atas kreditur. Tahun 1990an kegagalan perusahaan menyebabkan perubahan arah sehingga Jepang lebih menekankan pada informasi investor dengan transparansi laporan laba rugi.
International harmonizations of accounting standart
Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka untuk memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun standar akuntansi yang berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara tersebut . Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu negara dengan negara lain sangat mungkin berbeda.
Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara, sumber daya produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke negara misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di negara lain. Investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditor akan menemui banyak kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan dengan standar yang berbeda- beda.
4 |
· Standar akuntansi di Inggris Raya membolehkan perusahaan menggunakan penilai untuk menentukan nilai pasar wajar atas aset tetapnya dan hal tersebut tidak boleh dilakukan di Amerika
· Standar akuntansi di Meksiko memperbolehkan perusahaan untuk menyesuaikan nilai persediaannya terhadap laju inflasi, dan kebanyakan negara lain melarang hal tersebut.
· Standar akuntansi di Amerika Serikat memperbolehkan goodwill dikapitalisasi dan dijadikan beban hanya jika goodwill tersebut mengalami penurunan nilai, sedangkan di beberapa negara lain goodwill dapat diamortisasi dengan periode yang berbeda-beda.
· Standar akuntansi di beberapa negara fasilitas yang diberikan kepada pekerja semisal fasilitas kesehatan boleh diakui sebagai kewajiban sedangkan di negara lain hal tersebut baru diakui ketika fasilitas tersebut dibayarkan
· Standar akuntansi beberapa negara lebih mementingkan pengakuan pendapatan dengan mengunakan basis kas dan bukan dengan basis akrual.
Untuk mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation Committee).
Perkembangan selanjutnya adalah IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah
(a) IASB (International Accounting Standard Board)
(b) IFRIC (International Financial Reporting Committee)
(c) SAC (Standard Advissory Committee).
IASB berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti standar-standar lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS (Internastional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi standar yang menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.
Standar tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-yang berada dalam wilayah berlakunya standart.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar